Jumat, 31 Desember 2010

Adab Imam

“Jika kalian shalat, maka luruskanlah shaff-shaf kalian, kemudian hendaklah salah seorang dari kalian menjadi imam kalian. Jika ia bertakbir, maka bertakbirlah. Jika ia mengucapkan:’Ghairil maghduubi’alaihim waladhdhaalliin’, ucapkanlah:’Aamiin’, maka Allah mengabulkan (untuk) kalian.” (HR. Muslim)

Adab imam:
1. Mengetahui syarat menjadi imam.
Syarat menjadi imam yaitu lelaki, adil (bukan fasiq) dan faham ilmu agama.
2. Menguasai bacaan al Qur’an;tawid dan tahsin al Qur’an.
“Hendaklah yang menjadi imam adalah orang yang paling tahu tentang kitabullah...” (HR. Ibnu Majah)
3. Mengetahui hukum-hukum berkaitan dengan shalat jama’ah.
4. Meringankan shalat.
“Jika salah seorang dari kalian shalat bersama manusia (menjadi imam) maka ringankalah. Sebab diantara mereka ada orang lemah, sakit, dan renta. Dan jika shalat sendirian maka perpanjanglah semaumu. (Mutafaq ‘alaih)
5. Meluruskan shaff dan merapatkan barisan
“Luruskan shaff kalian, karena lurusnya shaff merupakan bagian dari sempurnanya shalat (berjamaah).” (Mutafaq ‘alaih)
6. Menempatkan orang-orang yang baligh dan berilmu dibelakangnya
“Hendaklah yang dekat denganku adalah orang yang baligh dan berakal kmudian yang setelahnya.” (HR. Muslim)
7. Membuat sutrah atau batas di depan imam
Terutama jika shalat jamaah dilakukan di lluar ruangan. “Janganlah shalat kecuali menggunakan sutrah (pembatas). Dan jangan biarkan seorangpun lewat dihadapanmu. Jika dia melawan maka lawanlah ia, karena sesungguhnya ia bersama jin.” (HR. Muslim)
8. Berpaling ke sebelah kanan atau ke arah makmum setelah shalat usai
Dari Qabishah bin Hulab berata, “Nabi mengimami kami dan setelah usai beliau membalikkan badan ke dua sisinya, ke kanan atau ke kriri.” (HR. Abu Daun dan at Tirmidzi)
9. Menggunakkan pakain yang baik, sopan dan sesuai sunnah
10.Tidak buru-buru mengisyaratkan iqomah.
Ketika makmum belum banyak yang datang

Baca trusss.. “Adab Imam”  »»

Kamis, 30 Desember 2010

Jadilah Muslim Berprestasi

Hei sohib muda. Pie kabare? Ah aku dah lama gak ngeblog nih. Selain karena males juga karena koneksi internet di rumahku tersenda-sendat. Biasanyakan pake Telkom Speedy, tapi karena tagihannya belum dibayar, gak bisa konek deh. Ada yang mau bayarin? Hehehe. Karena hidup ini terasa hampa kalau gak ngenet makanya aku paksain make modem Telkomsel Flash yang lelet abiss.

Udah dulu ah curhatnya. Sekarang akau mau berbagi. Untuk kali ini aku mau berbagi artikel dari Abdullah Gymnastiar atau kerennya dipanggi Aa Gym. Artikel ini sangat cocok bagi kamu yang mungkin sedang ada masalah dengan yang namanya prestasi atau kamu yang sangat alergi dengan kata prestasi. Dan bagi kamu yang udah punya seabrek prestasi juga dianjurkan baca artikel ini.Insya Allah artikel dahsyat ini akan mengisi kembali semangat dan motivasi kita untuk berprestasi dan terus berprestasi.

Gak usah basa-basi lagi. Langsung baca!

Sekira kita hendak berbicara tentang Islam dan kemuliaan ternyata tidaklah cukup hanya berbicara mengenai ibadah ritual belaka. Tidaklah cukup hanya berbicara seputar shaum shalat zakat dan haji. Begitupun jikalau kita berbicara tentang peninggalan Rasulullah SAW maka tak cukup hanya mengingat indah senyum beliau tak hanya sekedar mengenang keramah-tamahan dan kelemah-lembutan tutur kata tetapi harus kita lengkapi pula dgn bentuk pribadi lain dari Rasulullah yaitu : beliau adl orang yg sangat menyukai dan mencintai prestasi! Hampir tiap perbuatan yg dilakukan Rasulullah SAW selalu terjaga mutunya. Begitu mempesona kualitasnya. Shalat beliau adl shalat yg bermutu tinggi shalat yg prestatif khusyuk namanya. Amal-amal beliau merupakan amal-amal yang terpelihara kualitas bermutu tinggi ikhlas namanya. Demikian juga keberanian tafakur dan aneka kiprah hidup keseharian lainnya. Seluruh senantiasa dijaga utk suatu mutu yg tertinggi.

Ya beliau adl pribadi yg sangat menjaga prestasi dan mempertahankan kualitas terbaik dari apa yg sanggup dilakukannya. Tidak heran kalau Allah Azza wa Jalla menegaskan “Sesungguh telah ada pada diri Rasulullah itu suri tauladan yg baik bagimu bagi orang-orang yg mengharap rahmat Allah ..” Kalau ada yg berta mengapa sekarang umat Islam belum ditakdirkan unggul dalam kaitan kedudukan sebagai khalifah di muka bumi ini? Seandai kita mau jujur dan sudi merenung mungkin ada hal yg tertinggal di dalam menyuritauladani pribadi Nabi SAW. Yakni kita belum terbiasa dgn kata prestasi. Kita masih terasa asing dgn kata kualitas. Dan kita pun kerapkali terperangah manakala mendengar kata unggul. Padahal itu merupakan bagian yg sangat penting dari peninggalan Rasulullah SAW yg diwariskan utk umat hingga akhir zaman.

Akibat tak terbiasa dgn istilah-istilah tersebut kita pun jadi tak lagi merasa bersalah andaikata tak tergolong menjadi orang yg berprestasi. Kita tak merasa kecewa ketika tak bisa memberikan yg terbaik dari apa yg bisa kita lakukan. Lihat saja shalat dan shaum kita yg merupakan amalan yg paling pokok dalam menjalankan syariat Islam. Kita jarang merasa kecewa andaikata shalat kita tak khusyuk. Kita jarang merasa kecewa manakala bacaan kita kurang indah dan mengena. Kita pun jarang kecewa sekira shaum Ramadhan kita berlalu tanpa kita evaluasi mutunya.

Kita memang banyak melakukan hal-hal yg ada dalam aturan agama tetapi kadang-kadang tak tergerak utk meningkatkan mutu atau minimal kecewa dengan mutu yg tak baik. Tentu saja tak semua dari kita yg memiliki kebiasaan kurang baik semacam ini. Akan tetapi kalau berani jujur mungkin kita termasuk salah satu diantara yg jarang mementingkan kualitas.

Padahal adl sudah merupakan sunnatullah bahwa yg mendapatkan predikat terbaik hanyalah orang-orang yg paling berkualitas dalam sisi dan segi apa yang Allah takdirkan ada dalam episode kehidupan dunia ini. Baik dalam urusan duniawi maupun ukhrawi Allah Azza wa Jalla selalu mementingkan penilaian terbaik dari mutu yg bisa dilakukan.

Misal saja shalat “Qadaflahal mu’minuun. Alladziina hum fii shalaatihim” . Amat sangat berbahagia serta beruntung bagi orang yang khusyuk dalam shalatnya. Arti shalat yg terpelihara mutu yg dilakukan oleh orang yg benar-benar menjaga kualitas shalatnya. Sebalik “Fawailullilmushalliin. Alladziina hum’an shalatihim saahuun” {QS. Al Maa’uun (107) : 4-5}. Kecelakaanlah bagi orang-orang yg lalai dalam shalatnya! Amal baru diterima kalau benar-benar bermutu tinggi ikhlasnya. Allah Azza wa Jalla berfirman “Padahal mereka tak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam agama dgn lurus dan supaya mereka mendirikan shalat serta menunaikan zakat dan yg demikian itulah agama yg lurus” . Allah pun tak memerintahkan kita kecuali menyempurnakan amal-amal ini semata-mata krn Allah. Ada riya sedikit saja pahala amalan kita pun tak akan diterima oleh Allah Azza wa Jalla. Ini dalam urusan ukhrawi.

Demikian juga dalam urusan duniawi produk-produk yg unggul selalu lbh mendapat tempat di masyarakat. Lebih mendapatkan kedudukan dan penghargaan sesuai dgn tingkat keunggulannya. Para pemuda yg unggul juga bisa bermanfaat lbh banyak daripada orang-orang yg tak memelihara dan meningkatkan mutu keunggulannya.

Pendek kata siapapun yg ingin memahami Islam secara lbh cocok dgn apa-apa yg telah dicontohkan Rasul maka bagian yg harus menjadi pedoman hidup adl bahwa kita harus tetap tergolong menjadi orang yg meni’mati perbuatan dan karya terbaik yg paling berkulitas. Prestasi dan keunggulan adalah bagian yg harus menjadi lekat menyatu dalam perilaku kita sehari-hari.

Kita harus meni’mati karya terbaik kita ibadah terbaik kita serta amalan terbaik yg harus kita tingkatkan. Tubuh memberikan karya terbaik sesuai dgn syariat dunia sementara hati memberikan keikhlasan terbaik sesuai dgn syariat agama. Insya Allah di dunia kita akan memperoleh tempat terbaik dan di akhirat pun mudah-mudahan mendapatkan tempat dan balasan terbaik pula.

Tubuh seratus persen bersimbah peluh berkuah keringat dalam memberikan upaya terbaik otak seratus persen digunakan utk mengatur strategi yg paling jitu dan paling mutakhir dan hati pun seratus persen memberikan tawakal serta ikhlas terbaik maka kita pun akan puas menjalani hidup yg singkat ini dgn perbuatan yg Insya Allah tertinggi dan bermutu. Inilah justru yg dikhendaki oleh Al Islam yg telah dicontohkan Rasulullah SAW yg mulia para sahabat yang terhormat dan orang-orang shaleh sesudahnya.

Oleh sebab itu bangkitlah dan jangan ditunda-tunda lagi utk menjadi seorang pribadi muslim yg berprestasi yg unggul dalam potensi yg telah dianugerahkan Allah SWT kepada tiap diri hamba-hambanya. Kitalah sebenar yang paling berhak menjadi manusia terbaik yg mampu menggenggam dunia ini daripada mereka yg ingkar tak mengakui bahwa segala potensi dan kesuksesan itu adl anugerah dan karunia Allah SWT Zat Maha Pencipta dan Maha Penguasa atas jagat raya alam semesta dan segala isi ini! Ingat wahai hamba-hamba Allah “Kamu adl umat terbaik yg dilahirkan utk manusia menyuruh yg ma’ruf dan mencegah yg munkar dan beriman kepada Allah ..!’.


{Sumber : Tabloid MQ EDISI 07/TH.1/NOVEMBER 2000}

Baca trusss.. “Jadilah Muslim Berprestasi”  »»

Jumat, 10 Desember 2010

Taman Sekolah




Tahu gak ini siapa? Ya, anda benar inilah si Taufik Muda, orang yang berada di balik semua ini. Hehehe. Ini karyaku. Ini hasil vectorize atau tracing foto asli menggunakan software Corel Draw. Fotonya diambil ketika pulang tambahan pelajaran di sekolah, di taman depan kelasku. Bagaimana tanggapannya? Mohon kritikan dan sarannya ya.

Baca trusss.. “Taman Sekolah”  »»

Buat Postingan

Agar blog kita bisa survive di dunia maya tentu kita harus terus mengupdate isi blog kita secara kontiniu. Dengan cara membuat postingan. Minimal seminggu satu postingan.
Untuk membuat postingan beberapa orang beranggapan haruslah di sore hari atau malam hari di saat semuanya sepi. Pertanyaanya. Apkah semua orang mempunyai waktu seperti itu untuk membuat postingan? Tidak. Karena terlalu sibuk oleh aktivitas dunia nyata seperti ngantor, kuliah atau sekolah. Dan apakah ini akan menghabat seseorang untuk memelihara blognya. Ada berbagai cara yang bisa dilakukan untuk menulis postingan. Menulis semua yang ada di pikiran anda seperti cerpen, puisi, pengalaman pribadi ataupun yang lain. Informasi ini aku dapat dari buku hadiah milad dari abangku di ASSALAM SUMBAR (salah satu organisasi pelajar Islam di kotaku) yang judulnya “Ngeblog Cerdas dan Profesional dengan Blogspot”. Syukron atas bukunya bang.
1. Menulis di pagi hari
Sediakan waktu beberapa menit di pagi hari untuk menulis. Buka komputer atau laptop ataupun buku catatan dan tulis semua yang ingin anda tulis.
2. Saat menunggu angkot
Bagi kamu yang pergi kuliah atau ke sekolah dengan angkot, kamu dapat memanfaatkan waktu ini untuk menulis. Tidak harus di laptop. Anda bisa menulis di buku catatan sebagai draft.
3. Saat istirahat
Istirahat merupakan waktu yang cukup bagi kamu untuk membuat draft postingan. 10 menit saya aku rasa cukup.
4. Menulis saat lagi belajar di sekolah
Bagi kamu para pelajar, kadang bosan muncul ketika kamu lagi belajar di sekolah atau ngantuk. Kamu bisa mengisi waktu ini untuk membuat postingan. Keuntungannya, kamu mendapatkan postingan, rasa bosan dan kantuk dan lenyap. Datu lagi, mungkin saja gurumu beranggapan kamu lagi nyatat apa yang diteranginnya. Hehehehe.
5. Menulis saat bersantai
Ketika kamu lagi nyatai sambil nonton TV misalnya, gunakan waktu untuk menulis. Terutama saat lagi iklan. Waktunya cukup memadai koq.
Yang perlu diingat. Tulisan yang kamu buat dalam waktu yang mepet ini belumlah selesai. Masih memerlukan perbaikan di sana sini sebelum kamu publikasikan ke khalayak ramai. Agar hasilnya lebih mendekati sempurna. Tapi yang jelas kamu sudah menulis.
Selamat ngeblog.

Baca trusss.. “Buat Postingan”  »»

Kamis, 09 Desember 2010

Asal Posting

Maap ya sobat muda semuanya. Postinganku sering gak teratur. Kadang tiap hari, malah udah sebulan lebih belum juga ada postingan terbaru. Maklumlah aku tuh orangnya mut-mutan. Lagi mutnya sehari bisa hampir lima postingan. Tapi kalau lagi gaknya, gak usah dibayangin deh. Satu lagi, aku bukan orang yang mudah dapat inspirasi. Blogger yang lain inspirasi dan ide-ide postingannya selalu mengalir deras. Aku gak kayak gitu. Jangankan mengalir deras, setetes inspirasi aja udah syukur banget. Walaupun begitu, aku akan terus berusaha untuk mengupdate blog ini setiap saat sesuai dengan kemampuanku dan juga kalau Allah mengizinkan.

Okeh, daripada gak ada postingan aku mau berbagi tentang kehidupan aku aja. Walaupun kehidupanku gak unik. Mulai dari mana ya? Oh ya, sekarang ini aku lagi ujian semester ganjil (semeter 5). Tahu kan, gimana kondisi orang kalau lagi dalam masa ujian? Benar!. Pusing en capek bersatu padu mencabik-cabik otak dan fisik seorang pelajar. Walaupun begitu hobiku gak bisa dihalangi oleh ujian ini. Blogging. Aktivitas blogging sedikit banyaknya dapat meringankan beban pikiran dan kelelahan fisik setelah paginya diserang habis-habisan oleh puluhan soal ujian. Huff. Yang jelas aku harus tetap semangat agar aku bisa menggapai cita-citaku. Menjadi penulis dan graphic designer. Do'ain ya.

Untuk malam ini, mungkin dikit itu aja yang bisa saya ketikkan. Selamat malam sobat muda semua. Selamat tidur. Jangan lupa bersihkan kaki sebelum tidur, baca do'a dan usahakan tidurnya mengahadap ke kanan (jangan menelungkup). Daaaa. Assalamu'alaikum.

Baca trusss.. “Asal Posting”  »»

Rabu, 08 Desember 2010

Kreatifkah kamu?

Aku ada beberapa pertanyaan nih buat kamu. Menguji apakah kamu adalah orang yang kreatif atau gak. Siap? oke, kita mulai.

Pertanyaan pertama
: Bagaimana cara memasukkan seekor jerapah ke dalam kulkas?

Pertanyaan kedua: Bagaimana cara memasukkan seekor gajah ke dalam kulkas?

Pertanyaan ketiga:Raja Hutan menjadi tuan rumah konferensi para binatang. Semua binatang tentunya hadir. Tapi, siapa yang gak hadir?

Pertanyaan keempat: Bagaimanakah cara menyeberang sungai yang aman, yang mana di sungai itu banyak dihuni Buaya ?

Jika anda dapat kamu dapat menjawab pertannyaan itu sekitar 75% maka kamu adalah orang yang kreatif. Selamat.

Ini contekannya:
Jawabannya I: Buka kulkas dan masukkan jerapahnya setelah itu tutup lagi kulkasnya (kalau gak muat bukan urusan gue)
Jawabannya II: Buka kulkasnnya, keluarkan jerapah, masukkan gajahnya lalu tutup lagi kulkasnya (sebelumnya kan ada jerapah)
Jawabannya III: Si gajah. Karena dia masih di dalam kulkas.
Jawabannya IV: Berenang saja langsung, karena para buayanya sedang menghadiri Rapat dengan Raja Hutan.

Baca trusss.. “Kreatifkah kamu?”  »»

LAMARANMU KUTOLAK!

Ini ada sebuah cerita yang kocak abis. Sebuah cerita jenaka yang penuh dengan makna. Aku dapat ketika mengobrak-abrik file my brother yang di titipin di laptop ku. Maap ya bang. Tidak ada maksud buruk, cuma ingin berbagi senyuman kepada yang lain.
Begini cerintanya.

Mereka, lelaki dan perempuan yang begitu berkomitmen dengan agamanya.
Melalui ta'aruf yang singkat dan hikmat, mereka memutuskan untuk
melanjutkannya menuju khitbah.

Sang lelaki, sendiri, harus maju menghadapi lelaki lain: ayah sang perempuan.
Dan ini, tantangan yang sesungguhnya. Ia telah melewati deru
pertempuran semasa aktivitasnya di kampus, tetapi pertempuran yang
sekarang amatlah berbeda.
Sang perempuan, tentu saja siap membantunya. Memuluskan langkah mereka
menggenapkan agamanya.

Maka, di suatu pagi, di sebuah rumah, di sebuah ruang tamu, seorang
lelaki muda menghadapi seorang lelaki setengah baya, untuk 'merebut'
sang perempuan muda, dari sisinya.

"Oh, jadi engkau yang akan melamar itu?" tanya sang Orang Tua setengah baya.
"Iya, Pak," jawab sang Pemuda.
"Engkau telah mengenalnya dalam-dalam? " tanya sang setengah baya
sambil menunjuk si perempuan.
"Ya Pak, sangat mengenalnya, " jawab sang pemuda, mencoba meyakinkan.
"Lamaranmu kutolak. Berarti engkau telah memacarinya sebelumnya? Tidak
bisa. Aku tidak bisa mengijinkan pernikahan yang diawali dengan model
seperti itu!" balas sang setengah baya.
Si pemuda tergagap, "Enggak kok pak, sebenarnya saya hanya kenal
sekedarnya saja, ketemu saja baru sebulan lalu."
"Lamaranmu kutolak. Itu serasa 'membeli kucing dalam karung' kan, aku
takmau kau akan gampang menceraikannya karena kau tak mengenalnya.
Jangan-jangan kau nggak tahu aku ini siapa?" balas sang setengah baya,
keras.

Ini situasi yang sulit. Sang perempuan muda mencoba membantu sang
lelaki muda. Bisiknya, "Ayah, dia dulu aktivis lho."

"Kamu dulu aktivis ya?" tanya sang setengah baya.
"Ya Pak, saya dulu sering memimpin aksi demonstrasi anti Orba di
Kampus," jawab sang Pemuda, percaya diri.
"Lamaranmu kutolak. Nanti kalau kamu lagi kecewa dan marah sama
istrimu, kamu bakal mengerahkan rombongan teman-temanmu untuk mendemo
rumahku ini kan?"
"Anu Pak, nggak kok. Wong dulu demonya juga cuma kecil-kecilan. Banyak
yang nggak datang kalau saya suruh berangkat."
"Lamaranmu kutolak. Lha wong kamu ngatur temanmu saja nggak bisa, kok
mau ngatur keluargamu?"

Sang perempuan membisik lagi, membantu, "Ayah, dia pinter lho."
"Kamu lulusan mana?"
"Saya lulusan Matematika Sebuah Universitas Negeri ternama Pak. Universitas itu salah satu kampus
terbaik di Indonesia lho Pak."
"Lamaranmu kutolak. Kamu sedang menghina saya yang cuma lulusan STM
ini tho? Menganggap saya bodoh kan?"
"Enggak kok Pak. Wong saya juga nggak pinter-pinter amat Pak. Lulusnya
saja tujuh tahun, IPnya juga cuma dua koma Pak."
"Lha lamaranmu ya kutolak. Kamu saja bego gitu gimana bisa mendidik
anak-anakmu kelak?"


Bisikan itu datang lagi, "Ayah dia sudah bekerja lho."
"Jadi kamu sudah bekerja?"
"Iya Pak. Saya bekerja sebagai marketing. Keliling Jawa dan Sumatera
jualan produk saya Pak."
"Lamaranmu kutolak. Kalau kamu keliling dan jalan-jalan begitu, kamu
nggak bakal sempat memperhatikan keluargamu."
"Anu kok Pak. Kelilingnya jarang-jarang. Wong produknya saja nggak
terlalu laku."
"Lamaranmu tetap kutolak. Lha kamu mau kasih makan apa keluargamu,
kalau kerja saja nggak becus begitu?"

Bisikan kembali, "Ayah, yang penting kan ia bisa membayar maharnya."
"Rencananya maharmu apa?"
"Seperangkat alat shalat Pak."
"Lamaranmu kutolak. Kami sudah punya banyak. Maaf."
"Tapi saya siapkan juga emas satu kilogram dan uang limapuluh juta Pak."
"Lamaranmu kutolak. Kau pikir aku itu matre, dan menukar anakku dengan
uang dan emas begitu? Maaf anak muda, itu bukan caraku."


Bisikan, "Dia jago IT lho Pak"
"Kamu bisa apa itu, internet?"
"Oh iya Pak. Saya rutin pakai internet, hampir setiap hari lho Pak
saya nge-net."
"Lamaranmu kutolak. Nanti kamu cuma nge-net thok. Menghabiskan
anggaran untuk internet dan nggak ngurus anak istrimu di dunia nyata."
"Tapi saya ngenet cuma ngecek imel saja kok Pak."
"Lamaranmu kutolak. Jadi kamu nggak ngerti Facebook, Blog, Twitter,
Youtube? Aku nggak mau punya mantu gaptek gitu."

Bisikan, "Tapi Ayah..."
"Kamu kesini tadi naik apa?"
"Mobil Pak."
"Lamaranmu kutolak. Kamu mau pamer tho kalau kamu kaya. Itu namanya
Riya'. Nanti hidupmu juga bakal boros. Harga BBM kan makin naik."
"Anu saya cuma mbonceng mobilnya teman kok Pak. Saya nggak bisa nyetir"
"Lamaranmu kutolak. Lha nanti kamu minta diboncengin istrimu juga? Ini
namanya payah. Memangnya anakku supir?"

Bisikan, "Ayahh.."
"Kamu merasa ganteng ya?"
"Nggak Pak. Biasa saja kok"
"Lamaranmu kutolak. Mbok kamu ngaca dulu sebelum melamar anakku yang
cantik ini."
"Tapi pak, di kampung, sebenarnya banyak pula yang naksir kok Pak."
"Lamaranmu kutolak. Kamu berpotensi playboy. Nanti kamu bakal selingkuh!"


Sang perempuan kini berkaca-kaca, "Ayah, tak bisakah engkau tanyakan
soal agamanya, selain tentang harta dan fisiknya?"
Sang setengah baya menatap wajah sang anak, dan berganti menatap sang
muda yang sudah menyerah pasrah.
"Nak, apa adakah yang engkau hapal dari Al Qur'an dan Hadits?"
Si pemuda telah putus asa, tak lagi merasa punya sesuatu yang berharga.
Pun pada pokok soal ini ia menyerah, jawabnya, "Pak, dari tiga puluh
juz saya cuma hapal juz ke tiga puluh, itupun yang pendek-pendek saja.
Hadits-pun cuma dari Arba'in yang terpendek pula."
Sang setengah baya tersenyum, "Lamaranmu kuterima anak muda. Itu
cukup. Kau lebih hebat dariku. Agar kau tahu saja, membacanya saja
pun, aku masih tertatih."
Mata sang Pemuda ikut berkaca-kaca.

Ini harus happy ending, bukan?

Baca trusss.. “LAMARANMU KUTOLAK!”  »»

Lima Orang Bersaudara

Ada 5 orang bersaudara, mereka memiliki nama aneh: Seseorang, Setiap Orang, Siapapun, Orang Lain, dan Tak Seorangpun. Mereka tidak terlalu kompak, sekalipun tinggal di rumah yang sama.
Pada suatu hari Seseorang punya hajat penting yang dia tidak bisa kerjakan sendiri, ia berpikir mengajak Orang Lain untuk membantu mengerjakannya. Karena Orang Lain tidak ada di tempat, akhirnya ia meminta pada Setiap Orang saja untuk membantunya.

Seseorang berpikir bahwa Setiap Orang pasti akan mengerjakan permintaannya, karena ia sudah mengatakan padanya. Setiap Orang mengiyakan, sambil berpikir bahwa pekerjaan itu pasti akan dikerjakan oleh Siapapun yang ada di antara mereka. Namun, ternyata malah Tak Seorangpun yang mengerjakan pekerjaan itu seperti permintaan Seseorang. Sebab nyatanya Siapapun yang ada pada saat itu mengira bahwa sudah ada Orang Lain yang mengerjakannya.

Akhirnya Setiap Orang menyalahkan Siapapun yang ada di depannya, agar ia bisa terhindar dari kesalahan yang ditimpakan Seseorang padanya. Dalam hal ini Tak Seorangpun akhirnya yang mau bertanggung jawab pada persoalan ini. Setiap Orang berpendapat bahwa Orang Lain-lah yang salah dalam persoalan ini. Seseorang akhirnya mendendam pada Setiap Orang, karena ia berpikir Tak Seorangpun yang mengerjakan pekerjaan ini disebabkan karena Siapapun melempar pekerjaan itu pada Orang Lain.
pkspiyungan.blogspot.com

Baca trusss.. “Lima Orang Bersaudara”  »»

Korban

Kemaren adalah hari yang penuh dengan duka cita. Seorang temanku mendapat musibah sore kemaren. Tepatnya ketika pulang dari sebuah rapat pengurus salah satu oraganisasi pelajar Islam di Kot Padang. Ketika baru melangkahkan kakib keluar dari teras masjid. Dia kehilangan sendal barunya.
Eiits, aku gak becanda loh. Ini bukan hal yang sepele seperti yang anda kira. Dia sudah dua kali kehilangan sendalnya di tempat yang sama dan dengan merk sendal yang sama. Sabar ya Akhi.
Itu baru satu kisah korban pencurian. Aku juga telah resmi terdaftar sebagai salah satu korban pencurian di area masjid. Dan ini bukan cerita tentang sendal lagi. Sekarang kita bicara tas yang isinya barang-barang berharga sperti buku-buku. TKPnya pun sama. Di area masjid. Menurut analisaku, tas itu raib ketika aku lagi menunaikan sholat. Aku terkejut ketika selesai sholat tasku sudah tiada. hiks..hiks...
Dengan sedikit "berbaik hati" dia tinggalkan tas yang lain untukkku. Aku rasa itu tas curiannya yang terdahulu. Dia kira itu bisa mendinginkan amarahku. TIDAK!!!
Cerita masih berlanjut. Dua orang temanku juga mengalami kisah yang sama. Yang satu di masjid yang sama. Yang satu lagi di masjid sekolahku.
Huff..capek juga ya nyeritainnya. Okeh, Dari semua cerita di atas ada hal yang selalu sama. BArang yang dicuri bermerk yang sama. Waduh?? Koq bisa??
Kekesalan ini sudah memuncak. Kami "perkumpulan" korban pencurian akan menyusun strategi untuk menggrebek pencurinya. Tunggu saja pembalasan di dunia sebelum pembalasan di akhirat.

Baca trusss.. “Korban”  »»

Jumat, 24 September 2010

Corel Draw X5

Hai semuaaa... Karena kasih sayang Allah pada kesempatan kali ini aku mau berbagi sesuatu ama kamu semua. Khususnya para peminat desain grafis. Tapi aku bukan mau ngasih tutorial tentang desain grafis, karena aku sendiri belum master dalam hal ini. Mau tahu apa itu?

Kamu tentu udah kenal ama teman yang baik dalam mendesain grafis vektor. Tahu kan? Itu loh... Corel Draw. Corel Draw sudah diakui sebagai software yang cocok untuk membuat gambar vektor. Keahliannya gak diragukan lagi dalam hal ini. Sudah jadi andalan para graphic designer. Dari awal peluncurannya udah banyak versi yang dikeluarkan. Penyempurnaan demi penyempurnaan terus dilakukan untuk memanjakan para penggunanya. Untuk saat ini yang terbaru adalah Corel Draw X5. Ini versi yang terbaru lho. Corel Draw X5 ini sangat mengesankan (walaupun aku belum pernah nyoba sendiri, hehehe).

Kamu dah punya belom? Bagi kamu yang belum punya gak usah panik ataupun frustasi. Karena seperti yang aku janjikan di awal tadi, aku mau ngasih kamu sesuatu. Sesuatunya itu adalah Corel Draw X5. Mau kan?

Bagi kamu yang mau silahkan download aja Corel Draw X5 di sini:
[Corel Draw X5]
En download juga key generatornya di sini:
[Keygen]

Cara installnya gimana? Jangan tanya ama aku ya. Silahkan belajar sendiri atau tanya teman terdekat. Hehe...

Selamat menikmati. Teruslah berkarya, tingkatkan kreatifitas dan buktikan bahwa kita adalah anak muda yang luar biasa.

Baca trusss.. “Corel Draw X5”  »»

Senin, 20 September 2010

Dalil Boikot Produk Yahudi

Artikel ini aku temukan di eramuslim.com ketika lagi muter-muter di dunia maya di waktu malam. Artikel ini sedikit ada pengeditan (dikiiit banget...), tapi tidak merubah maksud yang sebenarnya.

Assalammu'alaikum wr. wb.

Dalam perkara gerakan boikot produk Zionis-Yahudi, semua aspek—dari permasalahan syariat hingga problem kontemporer—telah saya tuliskan di dalam dua buku saya “Ketika Rupiah Jadi Peluru Zionis” (Pustaka Alkautsar, 2006) dan “Boikot Produk Pro Israel!: Melawan Zionis Dari Rumah Kita” (Pustaka Alkautsar; 2009). Dan di sini, karena keterbatasan halaman, saya akan mencoba menjawabnya dengan singkat.

Dalil gerakan boikot produk Zionis-Israel adalah kitab suci al-Qur’an surat al-Anfal ayat 60. Allah Swt memerintahkan kaum Muslimin, “Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah, musuhmu, dan orang-orang yang selain meeka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. Apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalas dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan).”

Dalam memerangi musuh, umat Islam tetap harus melakukannya dalam koridor keadilan. Dalam Qur’an surat al-Baqarah ayat 190 Allah Swt berfirman, “Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, janganlah kamu melampaui batas, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.”

Adapun gerakan boikot dunia Islam baru bangkit setelah adanya fatwa dari Dr. Yusuf Qaradhawy yang berbunyi, “Tiap-tiap riyal, dirham, dan sebagainya, yang digunakan untuk membeli produk dan barang Zionis-Israel atau Amerika, dengan cepat akan menjelma menjadi peluru-peluru yang merobek dan membunuhi pemuda dan bocah-bocah Palestina. Sebab itu, diharamkan bagi umat Islam membeli barang-barang atau produk-produk musuh-musuh Islam tersebut. Membeli barang atau produk mereka, berarti ikut serta mendukung kekejaman tirani, penjajahan, dan pembunuhan yang dilakukan mereka terhadap umat Islam di belahan dunia lainnya…”

Salah satu tokoh umat Islam Indonesia yang lurus dan tawadhu, Allahuyarham Ustadz Rahmat Abdullah, pernah mengatakan, “Sudah jelas, tiap produk yang mereka bikin selalu menghasilkan keuntungan yang sebagian besarnya dibelikan peluru untuk dipakai membunuhi Muslim Palestina…” Itu merupakan sedikit dari dalil yang bisa dipakai dalam gerakan ini. Data-data lengkap bisa juga diperoleh di situs www.inminds.co.uk.

Yang harus sungguh-sungguh diperhatikan di sini adalah esensi dari gerakan boikot itu sendiri. Gerakan boikot produk Zionis-Israel yang dicanangkan Dr. Yusuf Qaradhawy bukanlah gerakan tidak mengambil manfaat dari produk-produk mereka, bukan gerakan sama sekali tidak memakai atau mengkonsumsi produk-produk mereka, namun gerakan untuk tidak mengalirkan uang kita ke kantung mereka.

Contoh sederhanannya: dalam peperangan, selalu ada pasukan logistik yang mendukung dan memelihara agar kombatan yang berada di garis depan bisa terus bertempur. Logistik itu bisa berupa suplai makanan minuman, gizi, peralatan tempur, dan sebagainya. Nah, gerakan boikot adalah gerakan menyabot atau memutus garis suplai musuh ini, agar kombatan mereka melemah dan hancur.

Ada pun jika kita mendapatkan persenjataan canggih milik mereka, tentunya dengan cara yang tidak menguntungkan mereka, bukan dengan cara membeli, maka gunakanlah senjata mereka itu dan arahkan larasnya ke arah mereka sendiri untuk menghancurkan mereka. Senjata makan tuan. Ini merupakan gambaran sederhana gerakan boikot.

Banyak sekali produk mereka di Indonesia yang telah memperoleh sertifikat halal. Secara isi bisa jadi memang halal, namun secara ekonomis, dengan membeli produk mereka maka kita sadar atau tidak sadar telah ikut berjasa menjadi donatur bagi perjuangan mereka dalam menghancurkan agama Allah Swt ini.

Bagaimana dengan saudara-saudara kita yang menyebut gerakan boikot ini sebagai bid’ah dengan mengatakan jika Rasulullah Saw pun semasa hidupnya melakukan hubungan dagang dengan kaum Yahudi? Saya berkali-kali mendapat pertanyaan ini di berbagai forum. Saya kemukakan jika kita membaca sirah Rasul Saw memang sepertinya demikian, namun jika kita mengkaji sirah Rasul Saw maka akan beda. Membaca dengan mengkaji tentu jauh beda. Yang pertama hanya mempergunakan sedikit otak, sedangkan yang kedua memaksimalkan kerja otak.

Kita tentu ingat dengan riwayat dari Ibnu Hisyam tentang ulah Yahudi laknatullah dari Bani Qainuqah yang merenggut jilbab seorang muslimah di pasar. Ketika itu, seorang muslimah datang ke pasar Bani Qainuqah (suku Yahudi) sambil mengenakan jilbabnya. Hubungan antara kaum Muslimin dengan Kaum Yahudi Bani Qainuqah ketika itu sedang dalam masa damai. Musimah itu duduk di dekat seorang pengrajin perhiasan. Tiba-tiba beberapa orang dari mereka bermaksud hendak menyingkap kain yang menutupi wajahnya. Tentu saja wanita muslimah itu berontak. Diam-diam, tanpa diketahui si muslimah itu, pengrajin perhiasan yang juga seorang Yahudi tersebut mengikat ujung bajunya, sehingga ketika sang Muslimah hendak bangkit, auratnya tersingkap. Orang-orang Yahudi di sekelilingnya mentertawakannya. Secara spontan wanita muslimah itu berteriak. Seorang laki-laki muslim yang ada di dekatnya melompat ke arah pengrajin perhiasan dan membunuhnya. Orang-orang Yahudi lainnya kemudian mengikat laki-laki muslim itu lalu balas membunuhnya. Peristiwa ini sampai di telinga Rasul Saw dan tanpa ragu-ragu Rasulullah Saw langsung memerintahkan kaum Muslimin untuk memerangi kaum Yahudi.

Dari kisah ini kita bisa menarik ibrahnya, yakni: Jika Yahudi tidak mengganggu kaum Muslimin, maka kita sah-sah bermuamalah (dagang) dengan mereka, namun jika sebaliknya, kaum Yahudi itu mengganggu umat Islam, maka kaum Muslimin wajib memeranginya dengan segala peralatan yang kita miliki dan harus tetap menjunjung tinggi keadilan, sesuai dengan firman Allah Swt dalam surat Al-Anfal ayat 60 dan al-Baqarah ayat 190 di atas.

Nah saya ingin bertanya, “Bagaimana kaum Zionis-Yahudi sekarang sikapnya terhadap umat Islam?” Contoh sederhana misalnya perlakukan mereka terhadap Muslim Palestina. Bukankah mereka tengah melakukan konspirasi dan juga memerangi secara langsung untuk menghacurkan umat Islam seluruh dunia? Jika mereka mengganggu umat Islam saja Rasul Saw memerintahkan kita untuk memeranginya, apatah lagi jika mereka sudah memperkosa muslimah-muslimah kita; membantai anak-anak kecil kita; membunuh isteri , anak, suami, kita; menembak bayi kita tepat di jantungnya; membakar hidup-hidup bayi-bayi kita dengan bom api; dan segala kebiadaban yang sangat-sangat keji merek atimpakan kepada kaum Muslimin. Kaum Zionis Yahudi tidak akan mampu terus-menerus memerangi agama Allah Swt ini tanpa dukungan dana yang sangat kuat. Berbagai perusahaan mereka yang menggurita di seluruh dunia adalah “kotak-kotak donasi” milik mereka.

Sebagai orang beriman, kita harus memilih: ikut berjuang membela agama Allah Swt atau kut membantu kaum Zionis-Yahudi sebagai donaturnya?

Saya sedih sekali ketika seringkali tengah berada di pusat perbelanjaan, saudara-saudara kita yang jenggotnya lebat, jidatnya hitam, bahkan banyak yang bergamis panjang atau malah kaum perempuannya memakai cadar, namun mereka seperti tidak bersalah nongkrong di kedai fastfood ternama Zionis-Amerika sambil mengunyah hamburger atau meminum softdrink berwarna coklat atau merah. Di mata Allah Swt mereka sebenarnya tengah mengunyah daging bayi-bayi Palestina dan meminum darahnya. Naudzubillah min dzalik! Semoga Allah Swt membukakan mata hati mereka agar mereka sadar dan berhenti menjadi donatur Zionis-Israel laknatullah.

Mungkin demikian jawaban dari saya. Jika ingin mendapat pemaparan yang jauh lebih lengkap, silakan baca kedua buku saya di atas. Dan satu lagi, gerakan boikot merupakan gerakan yang timbul dari kesadaran dan hidayah, bukan paksaan, sebab itu hanya mereka yang sadarlah yang mengikuti jalan perjuangan yang bermartabat ini. Wallahu’alam bishawab. Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Baca trusss.. “Dalil Boikot Produk Yahudi”  »»

Datang Kembali

Assalamu'alaikum wr wb.

Wah... Udah lama gak ngeblog nih. Udah kangen ama teman-teman di dunia maya. Gimana kabarnya saudara-saudaraku? Mudah-mudahan gak terlalu buruk ya. Hehehe.

Oya, menyangkut kevakumanku dalam dunia perblogingan belakangan ini bukan gak beralasan lo. Ini semua dikarenakan kesibukkan di dunia nyata khususnya dunia sekolahan, aku gak bisa mengurus blog ini dengan baik. Online sih sering tapi buka blog jarang (intinya malas ngeblog. hehehe). Untuk kedepannya kondisi ini gak akan jauh berbeda, aku mungkin akan lebih jarang mengurus blogku tersayang ini. Walaupun demikian aku akan mencoba semampuku untuk membuat postingan original yang high quality yang bermanfaat buat teman-teman semua.

Udah dulu ya... eh tunggu ada yang ketinggalan! Sekarang ini aku kan sedang duduk di bangku kelas XII SMA. Dan tentu sebagai pelajar SMA mempunyai harapan berkuliah di perguruan tinggi favorit. Iya kan? karena itu aku mohon do'anya ya supaya aku bisa menggapai cita-citaku dan bisa menjadi manusia yang bermanfaat bagi orang lain.

Okey, terima kasih atas 'bengongan'nya membaca blog ini.

Baca trusss.. “Datang Kembali”  »»

Selasa, 29 Juni 2010

Lika-Liku Survey

Malem bro. Aku capet banget nih. Baru pulang dari perjalanan panjang yang penuh lika-liku(aku gak bohong loh, jalannya memang banyak belokkan). Oke. Aku gak mau capek sendiri. Aku akan ngebaginya sama kamu. Mau? mau ya?

Perjalanan ini adalah perjalanan survey lapangan untuk rihlah....

"Tunggu! Sebelum kamu cuap-cuap about derita kamu itu, aku mau nanya dulu. Rihlah itu apaan?!"

Rihlah? Rihlah itu...(sok berpikir). Rihlah itu adalah...(masih berpikir sambil megang dagu yang gak berjenggot). Rihlah...(garuk-garuk kepala karena dah mulai pusing). Hmmm, rihlah itu hampir kayak hiking yang sering diadain anak pramuka. Tapi ini hiking ala Islam. Pokoknya keyen banget deh. Untuk lebih jelas silahkan hubungi anak ROHIS terdekat.

Yup, kita masuk ke dalam cerita yang melelahkan ini. Hufft. Dimulai dari hal yang membosankan. Menunggu. Menunggu teman-teman mau ikut menderita. Namanya... Sebut aja ya. Si Idep and Bang Yogi. Cukup lama sih nunggunya(lebih tepatnya sangaaaat lama), tapi tak apalah. Setelah berjumpa dengan orang yang ditunggu mulailah dilakukan pencarian angkot yang menuju daerah target yakni Pantai Air Manis. Tau? Pusing juga nyarinya. Setelah nanya-nanya dengan warga pasar akhirnya ketemu juga angkotnya. Alhamdulillah. Maka naiklah diriku dengan diri Idep dan Bang Yogi.

Setelah sekian detik (detiknya sampai ribuan) bengong di atas angkot sampai juga deh di daerah Jembatan Siti Nurbaya. Di sinilah penderitaan itu di mulai (lebay dikit ya). Menaiki pendakian yang lumayan tinggi(bukan lumayan lagi) yang udah di semen. Jauh banget bro, saking jauhnya aku gak sempet ngitung berapa kilo jauhnya. Melangkahkan kaki di atas semen, gak asik banget. Jalannya mendaki lagi. Berkelok-kelok pula.

Rasanya tak mampu diriku melawati itu semua. Lutut ini udah mulai goyah. Tenaga mulai habis. Nafas udah nyap-nyapan. Keringat udah ngalir deras. Tapi dengan semangat 2010 aku terus mencoba menyeret kaki ini agar segera tiba di Pantai Air Manis. Tanpa disangka-sangka aku dah deket pantai nya (lebay lagi). Untuk masuk daerah pantai kita harus bayar dulu. Aku juga gak tahu bayar untuk apa. Buat aku sih gak masalah kalau harus bayar jika uangnya digunain untuk perkembangan pariswisata di Sumatera Barat. Iya gak cuy? Tapi permasalahanya pembayaran yang menimpaku itu adalah pungutan liar(pungli). Namanya juga pungli, mungkin gak digunain buat ngembangin pariwisata kita???

Karena adzan udah berkumandang kami pun sholat dulu. Cari masjid dan ketemu. Udah sholat, istirahat bentar di dalam masjid. "Ngegosip" dikit bareng Bang Yogi dan Idep.Upps, maksudnya cerita-cerita pengalaman gitu. Hehehe. Ok. Istirahat selesai! Kita harus melanjutkan survei. Ke pantai bro. Tapi ternyata perjalanan kami menuju tepi pantai tidak berjalan mulus. Ada yang menghentikan kami. Apa itu? Bau wangi pisang goreng telah mencuri perhatian. Hehehe. Makan dulu. Makasih yang Bang Yogi udah bayarin pisangnya. Pisangnya uenak buanget. Mak nyus.

Udah ngisi perut nih. Walaupun dikit. Yang jelas syukuri apa yang ada aja(kayak lagu D Massiv). Menuju pantai yang sangat dekat dengan tempat orang jual pisang goreng tadi (di belakang warung tadi maksudnya, hehehe). Pasiirrr.... Aku seneng banget nginjak pasirnya. Soalnya dari tadi cuma nginjak aspal dan semen doang. Weleh weleh, lebay banget ya. Tapi cuma bentar. Lihat-lihat situasi sekitar, pulang deh. Puuuuuuulaaaaaaaang.....

Eitts... Lagi-lagi pisang goreng menggoda kami(lebih tepatnya Bang Yogi). Di beli lagi deh ama si abang kita. Lagi-lagi aku juga dibeliin. Baik yah abangnya. Hehehe. Makan pisang goreng sambil nunggu angkot. Hmmm, cukup asyik.

Angkotnya belum juga menampakan diri. Menunggu lagi. Karena angkotnya belum menampakan diri juga, kami memilih terus berjalan sambil nunggu. Jalan lagi. ANGKOOOOOOT. Tapi penuh. Gak da pilihan lagi, kami harus naik angkot itu bagaimanapun caranya. Pada kesempatan kali ini Bang Yogi dan Idep dapat perlakuan khusus untuk ngegantung di pintu angkot. Hehehe. Dan aku duduk di dalam angkot. Tunggu, jangan kamu kira aku duduk manis di dalam angkot ya. Mana bisa nyantai di angkot yang udah bener-bener penuh. Melebihi muatan malah. Panasssss. Ditambah lagi semerbaknya berbagai jenis dan ragam bau termasuk bau badan. Iiiihh, jorok banget.

Lagi-lagi bengong di atas angkot. Tapi kali ini bengongnya gak bisa serius (bengong kok serius??) karena banyak gangguan yang kompleks banget(bukan komplek bro). Daaaaaannnnn..... turun. Jangan lupa bayar ongkos dulu. Eh, ternyata uangnya kurang. Harus nambah dund. Tak ape, yang penting udah turun dari sedikit penderitaan. Tinggal naik angkot menuju rumah tercinta. Stop! Ada yang bernasib lain. Idep dan Bang Yogi. Idep masih gemeteren karena ngegantung di angkot tadi. Sedangkan Bang Yogi encoknya kambuh(maaf bang...) dikarenakan hal yang sama.

Mudah-mudahan semua yang terjadi bernilai pahala di sisi Allah. Aamiin. Ingat semua cerita di atas adalah fakta. Jadi ambil hikmahnya aja. Yang buruk simpan aja dalam lemari lalu kunci. Okay?

Udah ah ngantuk nih. Kepala juga dah mulai nyut-nyutan. Istirahat mungkin solusi terbaik. Semoga enjoy selalu di blog anak muda ini.

(Maaf buat namanya kesebut dalam postingan ini. Semuanya dengan niat baik koq. Lagian yang diceritain cuma yang baik-baik aja.)

http://www.taufikmuda.blogspot.com

Baca trusss.. “Lika-Liku Survey”  »»

Minggu, 27 Juni 2010

Alexa Rank

Sekarang kita bicara Alexa Rank. Tahu kan? Ituloh, yang digunain untuk nentuin rangking blog kamu berdasarkan jumlah kunjungan. Makin banyak yang ngunjungin otomatis Alexa Rank nya juga makin tinggi. Kalau baru biasanya Alexa Rank kamu menampakkan nilai 8 digit angka (biasanya sih gituh). Makin kecil angka pada Alexa Rank kamu berarti makin tinggi rangking kamu (kayak rangking di sekolahan).

Oke. Dah tahu kan apa itu Alexa Rank. Sekarang aku mau nanya. “ada yang coba masukin Alexa Rank di blognya? Gak tahu caranya? Udah tanya Mas Google? Belum??” Oke. Jangan panik. Aku akan ngasih apa yang kamu mau. Aku akan ngasih tahu kamu gimana cara dapetin Alexa Rank yang kamu mau. Lanjuuuut…..

Sekarang silahkan buka web browser kesukaan mu. Kalau aku sih udah biasa pake Mozilla Firefox. Oya, sebelumnya jangan lupa hidupin dulu komputernya. Hehehe. Udah? Buka situs Alexa Rank. Sekarang arahkan pandangan kamu ke arah kanan tab menu yang ada. Maka akan terlihat oleh mu pililahn For Site Owner. Maka kliklah itu. Kemudian di pilihan Widget pilih Get Traffic Widgets. Udah? Udah belom? Kalau udah pilih tipe Alexa Rank yang kamu suka. Masukkan alamat blog kamu di kotak yang tersedia. Lalu klik Build Widget. Lanjut ya? Terakhir pilih deh ukuran yang kamu mau lalu copy scriptnya.

Saatnya memasang di blog kamu. Gini caranya:
1. Login dulu ke blogger kamu, lalu klik Rancangan
2. Di pilihan Elemen Halaman kamu klik Tambah Gadget
3. Klik HTML/JavaScript lalu pastekan script yang udah kamu copy tadi. Jangan lupa buat judul sesuai keinginanmu.
4. Terakhir Save deh.

Udah dulu ya. Aku dah ngantuk banget nih. Mau tidur. Tunggu!!! Sebelum aku tidur aku mau ngingetin dulu. Yang barusan kamu baca tadi jangan hanya diplototin aja, harus segera dipraktekin. Oke??? Okelah kalau begitu….

http://www.taufikmuda.blogspot.com

Baca trusss.. “Alexa Rank”  »»

Jumat, 25 Juni 2010

Dakwah Media

“Gimana nih aku gak bisa ikutan berdakwah… aku gak berani ngomong di depan orang banyak, lihatnya aja aku dah gemeteran…” eiits, jangan bersedih bro. Kamu masih bisa menunaikan niat baik kamu untuk ikutan berdakwah. Dakwah itu bukan hanya ceramah, cuap-cuap di depan orang ataupun berorasi di stadion bola yang diplototin ribuan penonton aja. Dakwah bisa dilakukan dengan berbagai cara. Ingat, asal kata dakwah itu adalah udu’u yang artinya ngajak orang lain. Tentunya ngajak ke hal yang baik. Jangan ngajak tawuran ya…

Salah satu (bukan satu-satunya lho!) cara berdakwah bagi kamu yang belum berani berbicara di depan umum, gemeteran saat lihat orang banyak atau dibanjiri keringat dingin saat di atas panggung adalah dakwah media. Bagi kamu yang udah biasa ngomong di depan orang dakwah media juga cocok untuk kamu.

Melalui dakwah media kamu bisa curahkan isi hati kamu dan tuangkan ide-ide kreatifmu ke dalam tulisan yang menarik. Bisa dalam bentuk artikel, cerpen, puisi atau bahkan novel. Kamu bisa tanamkan nilai-nilai Islam di dalam karyamu dan juga berisi ajakan kebaikan. Setelah kamu punya karya sendiri kamu bisa mempulikasikannya melalui berbagai media. Bisa melalui media yang sudah ada seperti majalah, koran dan internet. Atau kamu juga bisa buat media sendiri. Contoh media yang bisa kamu buat adalah mading, kording (koran dinding), pamflet, spanduk, buletin, majalah, buku dan juga blog. Dengan itu kamu sudah ikut berpartisipasi dalam dakwah.

“Benar juga ya. Aku bisa dakwah melalui media aja. Tapi aku gak berbakat menulis”. Menulis gak butuh bakat sob. Yang sangat sangat sangat dibutuhkan adalah mencoba, usaha, mencoba dan usaha. Kalau gak pernah mencoba mana tahu bisa atau gaknya. Kalau gak pernah usaha mana mungkin ada hasilnya. Tuliskan aja apapun yang terlintas dalam pikiranmu. Jangan pernah ditunda-tunda ya. Jika gak segera dituliskan ide itu akan menguap begitu saja. Bawa selalu buku catatan kecil untuk mencatat ide kamu. Atau bagi kamu yang gak mau repot bisa gunakan perekam suara, lebih praktis kan. Pusing cari ide? Ngapain pusing-pusing, ide sangat banyak berserakan di sekitarmu. Bahkan berlimapah ruah. Asalkan kamu mau ngumpulinnya aja. Coba deh buka mata dan telingamu, perhatikan sekitarmu. Lihat kejadian-kejadian atau hal lain yang bisa menjadi inspirasimu untuk menulis. Kamu bisa menuliskan peristiwa-peristiwa lucu yang terjadi dan dengan menjelaskan hikmahnya. Atau peristiwa lainya yang menarik buat kamu.

“Hmm. Dah aku coba. Tapi tulisanku gak bagus”. Itu bagus. Dengan merasa tulisanmu belum sempurna atau bahkan jelek (itu kamu yang ngerasa lho…) kamu akan terus berusaha untuk menghasilakan karya yang lebih bagus. Jangan sampai karena merasa karyamu belum memuaskan kamu berhenti untuk menulis. Seperti yang saya omongin tadi, terus mencoba.

Masih ragu? Dakwah media banyak kasih keuntungan buat kita. Yaitu pahala karena kamu dah ngajak orang lain ke jalan yang benar. Bukan itu aja, kita juga akan dapat bonusnya. Apa?apa?apa?. Kamu bisa dapat penghasilan. Hehehe. Penghasilan itu didapat dari tulisan yang kamu kirimkan ke majalah-majalah dan koran atau media lainnya. Asyikkan? Udah dapat pahala, bonusnya juga dapat.

Siap? “Oke. Saya siap terjun dalam dunia dakwah media!”

http://www.taufikmuda.bogspot.com

Baca trusss.. “Dakwah Media”  »»

Rabu, 23 Juni 2010

Berperang di Sawahlunto

Setelah sekian lama hanya bermain simulasi berperang di komputer. Ternyata Allah memberikan kesempatan kepada ku untuk “berperang” di dunia beneran. Beneran tuh??? Iya, tapi bukan perang beneran. Melainkan permainan bernama Paint Ball.

Kemaren aku jalan-jalan ama teman sekelas ke daerah Sawahlunto(ga capek tuh jalan aja??). Di daerah ini ada objek wisata bagus yang direkomendasikan ama temanku, nama tempat wisatanya itu Taman Wisata Kandi. Di sana ada kebun binatang plus outbondnya. Dari sekian permainan yang terhidang, pilihan pertamaku jatuh pada Paint Ball nya. Soalnya permainan seru ini bisa kita ikuti dengan biaya terjangkau. Kalau di daerahku permainan ini sih ada tapi cukup mahal bagiku yang punya kantong pas-pasan.

Ini pengalaman pertama lo. Jadi agak lain nikmatnya. Baru lihat senjatanya aja udah gimana gituh… Apalagi saat udah make kostum dan megang senjatanya langsung. Wuih… bener-bener punya cita rasa yang beda.

Setelah make seluruh perlengkapan perang kita pun dipandu menuju medan tempur yang berlokasi di daerah berbukitan dekat kebun binatangnya. Banyak tumbuhan-tumbuhan hijau dan bangunan sederhana yang membuatnya semakin mirip kayak daerah perang sungguhan. Luar biasa deh pokoknya. Setelah mendengar pengarahan penting dari instruktur perang pun siap dimulai.

Permainan ini telah memberikan keasyikan tersendiri buatku. Paint Ball bukan hanya permainan tenaga tapi juga permainan strategi. Sangat dibutuhkan pemikiran yang cepat dan tepat untuk melumpuhkan lawan. Juga langkah yang cepat dan pasti untuk menghambat pergerakan musuh. Bidikan yang tepat juga dibutuhkan tentunya.

Walaupun aku dah tahu, aku termasuk orang yang dikit mengenai lawan(yakin???). Eh maaf, maksudnya belum pernah. Hehehehe. Malah aku yang sering jadi korban. Dalam beberapa pertandingan tiga tembakan mengenaiku. Di tangan, kepala dan kaki. Parah banget ya.

Pengalaman yang luar biasa. Permainan yang juga luaaaarr biasa. Bener kagum deh. Mudah-mudahan Allah memberikan aku kesempatan lagi untuk berkunjung ke Taman Wisata Kandi. Dan memainkan permainan seru lainnya yang belum sempat aku coba. Dan kembali “berperang” di Sawahlunto. Aamiin.

http://www.taufikmuda.blogspot.com

Baca trusss.. “Berperang di Sawahlunto”  »»

Selasa, 08 Juni 2010

Kematian Hati

(Alm) Ust. Rahmat Abdullah
Assalamu'alaikum Wr Wb

Banyak orang tertawa tanpa (mau) menyadari sang maut sedang mengintainya.

Banyak orang cepat datang ke shaf shalat layaknya orang yang amat merindukan kekasih. Sayang ternyata ia datang tergesa-gesa hanya agar dapat segera pergi.

Seperti penagih hutang yang kejam ia perlakukan Tuhannya. Ada yang datang sekedar memenuhi tugas rutin mesin agama. Dingin, kering dan hampa, tanpa penghayatan. Hilang tak dicari, ada tak disyukuri.

Dari jahil engkau disuruh berilmu dan tak ada idzin untuk berhenti hanya pada ilmu. Engkau dituntut beramal dengan ilmu yang ALLAH berikan. Tanpa itu alangkah besar kemurkaan ALLAH atasmu.

Tersanjungkah engkau yang pandai bercakap tentang keheningan senyap ditingkah rintih istighfar, kecupak air wudlu di dingin malam, lapar perut karena shiam atau kedalaman munajat dalam rakaat-rakaat panjang.

Tersanjungkah engkau dengan licin lidahmu bertutur, sementara dalam hatimu tak ada apa-apa. Kau kunyah mitos pemberian masyarakat dan sangka baik orang-orang berhati jernih, bahwa engkau adalah seorang saleh, alim, abid lagi mujahid, lalu puas meyakini itu tanpa rasa ngeri.

Asshiddiq Abu Bakar Ra. selalu gemetar saat dipuji orang. "Ya ALLAH, jadikan diriku lebih baik daripada sangkaan mereka, janganlah Engkau hukum aku karena ucapan mereka dan ampunilah daku lantaran ketidaktahuan mereka", ucapnya lirih.

Ada orang bekerja keras dengan mengorbankan begitu banyak harta dan dana, lalu ia lupakan semua itu dan tak pernah mengenangnya lagi. Ada orang beramal besar dan selalu mengingat-ingatnya, bahkan sebagian menyebut-nyebutnya. Ada orang beramal sedikit dan mengklaim amalnya sangat banyak. Dan ada orang yang sama sekali tak pernah beramal, lalu merasa banyak amal dan menyalahkan orang yang beramal, karena kekurangan atau ketidaksesuaian amal mereka dengan lamunan pribadinya, atau tidak mau kalah dan tertinggal di belakang para pejuang. Mereka telah menukar kerja dengan kata.
Dimana kau letakkan dirimu?
Saat kecil, engkau begitu takut gelap, suara dan segala yang asing. Begitu kerap engkau bergetar dan takut.

Sesudah pengalaman dan ilmu makin bertambah, engkaupun berani tampil di depan seorang kaisar tanpa rasa gentar. Semua sudah jadi biasa, tanpa rasa.
Telah berapa hari engkau hidup dalam lumpur yang membunuh hatimu sehingga getarannya tak terasa lagi saat ma'siat menggodamu dan engkau meni'matinya?

Malam-malam berharga berlalu tanpa satu rakaatpun kau kerjakan. Usia berkurang banyak tanpa jenjang kedewasaan ruhani meninggi. Rasa malu kepada ALLAH, dimana kau kubur dia ?

Di luar sana rasa malu tak punya harga. Mereka jual diri secara terbuka lewat layar kaca, sampul majalah atau bahkan melalui penawaran langsung. Ini potret negerimu : 228.000 remaja mengidap putau. Dari 1500 responden usia SMP & SMU, 25 % mengaku telah berzina dan hampir separohnya setuju remaja berhubungan seks di luar nikah asal jangan dengan perkosaan. Mungkin engkau mulai berfikir "Jamaklah, bila aku main mata dengan aktifis perempuan bila engkau laki-laki atau sebaliknya di celah-celah rapat atau berdialog dalam jarak sangat dekat atau bertelepon dengan menambah waktu yang tak kauperlukan sekedar melepas kejenuhan dengan canda jarak jauh" Betapa jamaknya 'dosa kecil' itu dalam hatimu.

Kemana getarannya yang gelisah dan terluka dulu, saat "TV Thaghut" menyiarkan segala "kesombongan jahiliyah dan maksiat"?

Saat engkau muntah melihat laki-laki (banci) berpakaian perempuan, karena kau sangat mendukung ustadzmu yang mengatakan " Jika ALLAH melaknat laki-laki berbusana perempuan dan perempuan berpakaian laki-laki, apa tertawa riang menonton akting mereka tidak dilaknat ?"
Ataukah taqwa berlaku saat berkumpul bersama, lalu yang berteriak paling lantang "Ini tidak islami" berarti ia paling islami, sesudah itu urusan tinggallah antara engkau dengan dirimu, tak ada ALLAH disana?
Sekarang kau telah jadi kader hebat.
Tidak lagi malu-malu tampil.

Justeru engkau akan dihadang tantangan: sangat malu untuk menahan tanganmu dari jabatan tangan lembut lawan jenismu yang muda dan segar. Hati yang berbunga-bunga didepan ribuan massa.

Semua gerak harus ditakar dan jadilah pertimbanganmu tergadai pada kesukaan atau kebencian orang, walaupun harus mengorbankan nilai terbaik yang kau miliki. Lupakah engkau, jika bidikanmu ke sasaran tembak meleset 1 milimeter, maka pada jarak 300 meter dia tidak melenceng 1 milimeter lagi ? Begitu jauhnya inhiraf di kalangan awam, sedikit banyak karena para elitenya telah salah melangkah lebih dulu.

Siapa yang mau menghormati ummat yang "kiayi"nya membayar beberapa ratus ribu kepada seorang perempuan yang beberapa menit sebelumnya ia setubuhi di sebuah kamar hotel berbintang, lalu dengan enteng mengatakan "Itu maharku, ALLAH waliku dan malaikat itu saksiku" dan sesudah itu segalanya selesai, berlalu tanpa rasa bersalah?

Siapa yang akan memandang ummat yang da'inya berpose lekat dengan seorang perempuan muda artis penyanyi lalu mengatakan "Ini anakku, karena kedudukan guru dalam Islam adalah ayah, bahkan lebih dekat daripada ayah kandung dan ayah mertua" Akankah engkau juga menambah barisan kebingungan ummat lalu mendaftar diri sebagai 'alimullisan (alim di lidah)? Apa kau fikir sesudah semua kedangkalan ini kau masih aman dari kemungkinan jatuh ke lembah yang sama?

Apa beda seorang remaja yang menzinai teman sekolahnya dengan seorang alim yang merayu rekan perempuan dalam aktifitas da'wahnya? Akankah kau andalkan penghormatan masyarakat awam karena statusmu lalu kau serang maksiat mereka yang semakin tersudut oleh retorikamu yang menyihir ? Bila demikian, koruptor macam apa engkau ini? Pernah kau lihat sepasang mami dan papi dengan anak remaja mereka.
Tengoklah langkah mereka di mal. Betapa besar sumbangan mereka kepada modernisasi dengan banyak-banyak mengkonsumsi produk junk food, semata-mata karena nuansa "westernnya" . Engkau akan menjadi faqih pendebat yang tangguh saat engkau tenggak minuman halal itu, dengan perasaan "lihatlah, betapa Amerikanya aku".
Memang, soalnya bukan Amerika atau bukan Amerika, melainkan apakah engkau punya harga diri.
Mahatma Ghandi memimpin perjuangan dengan memakai tenunan bangsa sendiri atau terompah lokal yang tak bermerk. Namun setiap ia menoleh ke kanan, maka 300 juta rakyat India menoleh ke kanan. Bila ia tidur di rel kereta api, maka 300 juta rakyat India akan ikut tidur disana.

Kini datang "pemimpin" ummat, ingin mengatrol harga diri dan gengsi ummat dengan pameran mobil, rumah mewah, "toko emas berjalan" dan segudang asesori. Saat fatwa digenderangkan, telinga ummat telah tuli oleh dentam berita tentang hiruk pikuk pesta dunia yang engkau ikut mabuk disana. "Engkau adalah penyanyi bayaranku dengan uang yang kukumpulkan susah payah. Bila aku bosan aku bisa panggil penyanyi lain yang kicaunya lebih memenuhi seleraku"

http://www.pk-sejahtera.org

Baca trusss.. “Kematian Hati”  »»